TEKS
EKSPOSISI
Teks
eksposisi adalah teks yang menjelaskan suatu informasi tentang apa, siapa, di
mana, kapan, mengapa, dan bagaimana. Struktur teks eksposisi terdiri atas tiga
bagian, yaitu tesis (pembukaan), argumentasi (isi), dan penegasan ulang (simpulan).
Contoh teks eksposisi adalah berita dan penjelasan ilmu pengetahuan.
Berdasarkan
letak kalimat utamanya, teks eksposisi diklasifikasikan menjadi dua, yaitu
eksposisi deduktif dan eksposisi induktif. Eksposisi deduktif adalah teks
ekposisi yang kalimat utamanya terdapat di awal paragraf, sedangkan eksposisi
induktif adalah teks eksposisi yang kalimat utamanya terdapat di akhir
paragraf.
Berikut
contoh teks ekposisi deduktif.
Pencemaran lingkungan tampaknya semakin parah di
negeri ini. Berbagai kasus pencemaran mencuat di beberapa wilayah. Penderitaan
manusia maupun kerugian material pun mulai disadari sebagai akibat dari
terkontaminasinya alam lingkungan oleh racun dari berbagai limbah.
Kalimat utama paragraf di atas terletak di awal paragraf,
yakni Pencemaran lingkungan tampaknya semakin parah di
negeri ini. Kalimat utama tersebut mengandung gagasan utama, yaitu Pencemaran lingkungan semakin parah.
Contoh lain teks ekposisi deduktif adalah sebagai berikut.
Pada
tahun 2008 kualitas masyarakat Indonesia semakin rendah. Hal ini dapat dilihat
dari semakin meningkatnya angka pengangguran di Indonesia.Yang tahun sebelumnya
hanya 30%, prosentase angka pengangguran dan tahun ini bertambah menjadi 40%.
Angka kriminalitas di Indonesia juga semakin membeludak. Yang paling parah adalah banyak
masyarakat Indonesia yang tidak mengikuti program pemerintah 9 tahun. Dilihat
dari dua realita ini kita sudah bisa mengukur SDM masyarakat
Indonesia.
Kalimat utama paragraf di atas terletak di awal paragraf,
yakni Pada tahun 2008 kualitas masyarakat Indonesia
semakin rendah. Kalimat utama tersebut mengandung gagasan utama, yaitu Kualitas masyarakat Indonesia
semakin rendah.
Berikut contoh teks eksposisi induktif.
Pada
era persaingan dunia kerja yang semakin kompetitif seperti saat ini, seseorang
yang menguasai Bahasa Inggris otomatis akan memiliki peluang yang lebih besar
di dunia kerja. Sebaliknya, orang yang tidak memiliki kemampuan Bahasa Inggris
peluangnya akan semakin kecil untuk memasuki dunia kerja khususnya untuk dapat
diterima sebagai karyawan. Itulah mengapa penguasaan bahasa Inggris sangat
diperlukan untuk menambah kompetensi di dunia kerja.
Kalimat utama paragraf di atas terletak di akhir paragraf, yakni Itulah mengapa penguasaan bahasa Inggris sangat
diperlukan untuk menambah kompetensi di dunia kerja. Kalimat utama tersebut
mengandung gagasan utama, yaitu Penguasaan bahasa Inggris sangat diperlukan untuk
menambah kompetensi di dunia kerja.
Contoh
lain teks eksposisi induktif adalah sebagai berikut.
Di era
zaman globalisasi ini, banyak orang yang memiliki Handphone. Itu disebabkan,
karena sekarang mereka bisa memiliki Handphone dengan harga murah dan banyak
modelnya.Bahkan anak sekolah dasar pun tidak mau kalah. Mereka membawa
handphone ke sekolah. Begitu juga dengan ibu-ibu.Ibu-ibu zaman sekarang sudah
menjadikan handphone sebagai barang wajib yang harus dimiliki. Hal ini
menunjukkan bahwa sekarang handphone dianggap sebagai barang yang sangatlah
penting dalam kehidupan sehari-hari.
Kalimat utama paragraf di atas terletak di akhir paragraf, yakni Hal ini menunjukkan bahwa sekarang handphone
dianggap sebagai barang yang sangatlah penting dalam kehidupan sehari-hari. Kalimat utama tersebut
mengandung gagasan utama, yaitu Handphone
dianggap sebagai barang yang sangatlah penting dalam kehidupan.
KALIMAT
TUNGGAL, KALIMAT MAJEMUK, SINONIM, ANTONIM, HOMONIM, HOMOFON, DAN HOMOGRAF
A.
Kalimat
Tunggal
Kalimat
tunggal adalah kalimat yang hanya terdiri atas satu subjek, satu predikat, dan
objek atau keterangan (jika ada). Contoh:
Ratna
|
berteman
|
dengan
Susi.
|
Subjek
(S)
|
Predikat (P)
|
Keterangan
(K)
|
Unsur Kalimat
|
Keterangan
|
Subjek
|
Pokok kalimat
|
Predikat
|
Penjelasan tentang pokok
kalimat
|
Objek
|
Hal, perkara, atau orang yang
dikenai pekerjaan
|
Keterangan
|
Kata atau kelompok kata untuk
menerangkan sesuatu atau bagian kalimat yang lain
|
B.
Kalimat
Majemuk
Kalimat majemuk adalah kalimat yang mempunyai dua pola
kalimat atau lebih. Unsur kalimat majemuk terdiri atas satu
subjek atau lebih dan dua predikat atau lebih. Setiap kalimat majemuk mempunyai kata penghubung yang
berbeda, sehingga jenis kalimat tersebut dapat diketahui dengan cara melihat
kata penghubung yang digunakannya.
Kalimat majemuk terdiri atas dua
jenis, yaitu kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk bertingkat. Kalimat
majemuk setara, yaitu penggabungan dua kalimat atau lebih kalimat tunggal yang
kedudukannnya sejajar atau sederajat.
Berikut
tabel kalimat majemuk setara berdasarkan kata penghubungnya (konjungsi).
Konjungsi
|
Jenis
|
urutan waktu
|
kemudian, lalu, lantas
|
penguatan/Penegasan
|
bahkan
|
penggabungan
|
dan
|
pemilihan
|
atau
|
berlawanan
|
di lanjutkan pada sebuah kalimat majemuk yang
kedua (sedangkan)
|
Contoh
kalimat majemuk setara:
Ibu
|
mencuci
|
dan
|
menyetrika
|
pakaian
|
kami.
|
S
|
P1
|
Konj.
|
P2
|
O
|
Pel.
|
Kalimat majemuk bertingkat adalah penggabungan dua
kalimat atau lebih kalimat tunggal yang kedudukannya berbeda. Di dalam kalimat
majemuk bertingkat terdapat unsur induk kalimat dan anak kalimat. Anak kalimat
timbul akibat perluasan pola yang terdapat pada induk kalimat.
Berikut
tabel kalimat majemuk bertingkat berdasarkan kata penghubungnya (konjungsi).
Makna
|
Konjungsi
|
syarat
|
jika, kalau, manakala, andaikata, asal(kan)
|
tujuan
|
agar, supaya, biar
|
perlawanan (konsesif)
|
walaupun, kendati(pun), biarpun
|
penyebaban
|
sebab, karena, oleh karena
|
pengakibatan
|
maka, sehingga
|
cara
|
dengan, tanpa
|
alat
|
dengan, tanpa
|
perbandingan
|
seperti, bagaikan, alih-alih
|
penjelasan
|
bahwa
|
kenyataan
|
padahal
|
Contoh kalimat majemuk bertingkat:
Mereka
|
terlambat
|
karena
|
jalan
|
macet.
|
S1
|
P1
|
Konj.
|
S2
|
P2
|
A.
SINONIM
DAN ANTONIM\
Sinonim adalah suatu kata yang memiliki bentuk yang
berbeda namun memiliki arti atau pengertian yang sama atau mirip, sedangkan antonim
adalah kata yang memiliki arti berlawanan makna.
Contoh sinonim:
binatang =
fauna
bohong = dusta
haus = dahaga
pakaian = baju
bertemu = berjumpa
buruk = jelek
bunga = kembang
mati = wafat
hulubalang = komandan
aku = saya
melihat = melirik
Contoh antonim:
Panjang ><
Pendek
Tinggi ><
Rendah
Besar ><
Kecil
Luas ><
Sempit
Pagi >< Sore
Siang ><
Malam
Putih >< Hitam
Terang >< Gelap
Timur >< Barat
Lapar ><
Kenyang
Pintar ><
Bodoh
Laki-laki >< Perempuan
A.
HOMONIM,
HOMOFON, DAN HOMOGRAF
Homonim adalah kata-kata yang bentuk
dan cara pelafalannya sama, tetapi memiliki makna yang berbeda. Contoh homonim:
Kondisinya sudah sangat genting sehingga ayah
dan ibu khawatir. (genting = gawat)
Paman sedang memperbaiki genting yang pecah.
(genting = atap)
Homofon adalah kata yang cara pelafalannya
sama, tetapi penulisan dan maknanya berbeda. Contoh homofon:
Ninda akan pergi ke rumah nenek bersama Bang Ahmad.
(bang = kakak)
Harun menyimpan uangnya di bank. (bank =
lembaga keuangan)
Homograf adalah
kata yang tulisannya sama, tetapi pelafalan dan maknanya berbeda. Contoh homograf:
Tia makan apel yang dibelikan bibinya. (apel =
makan buah apel)
Pejabat di kantor kelurahan sedang apel pagi di
halaman. (apel = upacara bendera)
Homonim
|
Homofon
|
Homograf
|
|
Tulisan
|
sama
|
beda
|
sama
|
Lafal
|
sama
|
sama
|
berbeda
|
Makna
|
berbeda
|
berbeda
|
berbeda
|
Contoh
|
Genting, genting
Bisa, bisa
|
Bang, bank
Sangsi, sanksi
|
Apel, apel
Teras, teras
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar